Ritual mandi kembang jelas bukan barang baru. Sudah sejak jaman dulu kala tirakat ini dilakukan. Umumnya dilaksanakan tengah malam, ketika rembulan berpendar paling terang.
Secara tradisional, mandi kembang antara lain dilakukan sebagai upaya untuk membersihkan diri dan memancarkan aura. Terutama aura pengasihan dan aura jodoh.
Cara Mandi Kembang Untuk Buka Aura
Mandi bunga bukan cuma soal merendam rontokan kembang di dalam air. Umumnya orang hanya merendam bunga dalam air selama semalam sebelum digunakan. Padahal direndam saja tidak cukup. Untuk membantu melarutkan energi bunga ke dalam air, sebaiknya rendaman tersebut dijemur di bawah sinar matahari juga.
Anda tidak perlu terpaku pada aturan untuk mandi kembang tengah malam. Bila sekedar ingin relaksasi atau mengurangi ketegangan pikiran, dilakukan kapan saja silakan.
Lima Langkah Mandi Kembang:
- Pilihlah bunga-bunga yang mekarnya sempurna. Contoh bunga yang bisa dipakai adalah mawar, melati, kenanga dan cempaka. Kalau ingin dilengkapi menjadi kembang tujuh rupa, berarti yang Anda perlukan adalah mawar merah, mawar putih, cempaka kuning, cempaka putih, melati, kenanga dan sedap malam.
- Masukkan mahkota-mahkota bunga ke dalam ember berisi air dan biarkan terendam selama semalam
- Jemur rendaman di bawah sinar matahari selama beberapa jam. Tiga atau empat jam, misalnya. Paling tidak sampai bunga nampak layu yang merupakan pertanda bahwa energinya telah larut sempurna.
- Setelah itu, campurkan air rendaman bunga ke dalam bak yang nantinya Anda gunakan berendam.
- Nah, sekarang tinggal membasuh diri Anda dengan air bunga tersebut. Berendam bila perlu. Baca doa akan lebih bagus lagi, terutama doa atau mantra netral pengasihan yang isinya memohon kepada Tuhan. Jadi tidak ada unsur kemusyrikan. Justru diharapkan bisa membawa lebih banyak keberkahan.